Rabu, 17 Desember 2014

Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi Abad Konvensional dan Abad 21

~ Media Komunikasi Konvensional
Media komunikasi konvensional adalah yang hanya bisa menyediakan komunikasi satu arah dengan penggunanya. Contohnya: Radio, TV, Koran.
Sistem konvesional memiliki karakteristik sebagai berikut
1. Daerah jangkauan luas
2. Daya yang digunakan besar
3. Kapasitas sistem masih rendah
4. Modulasi analog berupa frequency modulation (FM) sehingga memerlukan bandwith yang besar.
5. Belum menggunakan handoff belum terhubung ke jaringan public service telphone network (PSTN)
6. Komunikasi hanya untuk suara (voice) saja
Kekurangan dari sistem konvesional adalah sebagai berikut
a. Kesanggupan pelayanan terbatas
Daya yang dipancarkan harus besar dan antena harus tinggi. Selain itu area layanan dibatasi oleh lengkungan bumi. Ketika pelanggan sedang melakukan pembicaraan dan keluar dari suatu wilayah pelayanan maka pembicaraan terputus karena tidak memiliki fasilitas handoff dan harus dilakukan inisialisasi ulang.
b. Unjuk kerja pelayanan kurang baik
Sistem konvesional ini hanya memiliki jumlah kanal yang sedikit, sehingga blocking menjadi sangat besar.
c. Tidak efisien dalam penggunaan bandwith
Tidak emnggunakan pengulangan frekuensi sehingga jumlah kanal yang dialokasikan pada setiap sel akan sangat kecil.
Sistem konvesional walaupun secara ekonomi dan teknologi belum menguntungkan, tetapi telah membangkitkan penelitian untuk mengembangkan sistem komunikasi seluler yang lebih baik.

 ~ Media Komunikasi Elektronik (Abad 21)
Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata lisan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Tetapi pada zaman sekarang, banyak teknolongi komunikasi yang diciptakan untuk mempermudah proses komunikasi.
Berikut beberapa contoh Media Komunikasi Elektronik yang digunakan pada zaman sekarang:
a) Handphone, Tablet atau Ipad
Media Komunikasi elektronik yang satu ini pastinya sudah dimiliki oleh setiap orang, baik dari dari kalangan usia, social ekonomi, dan gender. (Bayangkan anak TK saja sudah memegang Tablet/iphone dalam kesehariannya. Kalo dulu saya TK, saya belum mengerti apa-apa J). Media komunikasi elektronik bukan lagi menjadi suatu barang yang mahal untuk didapatkan. Tetapi dari media ini, bisa menimbulkan sisi negative maupun positif dari penggunanya.
Contoh negatifnya : – ada orang-orang usil yang mengirimkan pesan dengan mengaku bahwa mereka adalah kerabat, sehingga minta di isikan pulsa atau transfer sejumlah uang. Dll.
b) Internet
Internet adalah media pencari informasi yang paling ampuh, efisien , cepat dan bisa dikatakan sangat murah. Sekarang ini internet bukan hanya sarana untuk untuk mencari informasi yang bisa dibutuhkan, tapi tidak sedikit orang yang menggunakannya sebagai saran unutk mencari uang dengan berbisnis secara online.
beberapa hal yang menyebabkan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi dengan sangat cepat pada awal abad 21, yaitu:
1. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning�?. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
2. E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
3. Globalisasi juga membawa damapak yang signifikan pada perkembangan teknologi komunikai dan informasi. Hal ini membuat kesempatan untuk memperoleh iptek baru menjadi lebih besar. Namun, untuk dapat meningkatkan kemampuan ini, perlu dibangun daya adaptasi, asimilasi, dan kreativitas masyarakat yang kompatibel dengan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk tumbuhnya dan berkembangnya iptek dalam masyarakat dan bangsa indonesia. Oleh karena itu, persoalan yang fundamental adalah meningkatkan kemampuan (capability) individu dan masyarakat indonesia secara keseluruhan untuk beradaptasi, berasimilasi, dan berinovasi dalam bidang iptek.
4. kemajuan dalam iptek ini akan sangat ditentukan oleh keberadaan kebudayaan yang menghidupkan dan mendukung semangat untuk mengeksplorasi dunia yang belum diketahui itu. Dan inilah yang dinamakan “melakukan penelitian atau meneliti” Hal ikhwal penelitian ini biasanya disebut riset. Dipandang dari sudut budaya, perkembangan iptek suatu masyarakat atau suatu bangsa dapat dijelaskan dalam hubungannya dengan faktor-faktor berikut.
1. Pertama, konstelasi nilai-nilai dalam masyarakat atau bangsa dan komitmen masyarakat secara keseluruhan yang menyalurkan motivasi untuk mendukung, menyakini, atau menerapkan iptek dalam pelbagai derajat serta jenis penggunaannya.
2. Kedua, kemampuan sistem iptek nasional dalam menghasilkan dan memasarkan hasil-hasil penelitiannya serta mendorong penerapannya secara efesien dan efektif dalam seluruh bidang kehidupan.
3. Ketiga, struktur lembaga-lembaga yang bergerak di bidang iptek yang menjembatani proses kreatif dan inovatif para penelitinya.
4. Sampai sejauh mana peneliti dan pekerjaan meneliti merupakan suatu profesi penting adalah produk dari suatu kebudayaan. Meneliti itu sendiri memiliki tradisi tersendiri sehingga tanpa adanya tradisi itu, peneliti dan kegiatan meneliti dipandang sebagai profesi dan aktivitas yang sama dengan jenis pekerjaan lain. Tradisi meneliti melembaga di negara-negara maju, salah satu ciri tradisi tersebut adalah kehidupan dunia penelitian dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk mencapai tingkat efesien dan efektivitas dalam memanfaatan sumberdaya yang langka dalam segala bentuk kehidupan umat manusia. Tradisi yang berkembang di kalangan mereka tiada henti-hentinya menuntut dihasilkannya produk atau proses baru yang lebih baik dan lebih murah.
Dalam konteks budaya seperti itu, peran dan fungsi peneliti serta profesi lainnya dalam bidang iptek telah secara riil mendapat tempat yang terhormat dalam masyarakat dan negara. Sekali peran dan fungsi tersebut melembaga, maka iptek memiliki potensi untuk berkembang, mengingat dengan melembaganya tradisi tersebut akan terwujud sekelompok masyarakat yang secara riil memiliki profesi di bidang iptek.
Persoalan mendasar dalam hal ini bukanlah ada atau tidak adanya organisasi secara legal formal, tetapi apakah telah tumbuh dan berkembang organisasi dengan semangat serta perilakunya yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan untuk tumbuh dan berkembangnya suatu kehidupan akdemis sebagai landasan berkembangnya iptek. Oleh karena itu, perlu dilakukan otokritik dan evaluasi secara jujur, objektif dan terbuka, tetapi tetap berlapang dada terhadap apa-apa yang telah dilakukan dalam bidang organisasi organisasi iptek ini. Sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukannya, sebelum kita terlambat, dalam rangka mengahadapi globalisasi dewasa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar